3MEDIA, GORONTALO – Kekompakan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo di era pemerintahan Adhan Dambea dan Indra Gobel makin kuat. Ini dibuktikan dengan masuknya Kota Gorontalo dalam lima besar tingkat nasional mewakili wilayah Indonesia tengah dalam pelaksanaan program pasar pangan aman berbasis komunitas (PPABK) yang diselenggarakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kekompakan OPD ditunjukkan dengan gotong royong dalam mensukseskan program tersebut di Pasar Sentral yang menjadi objek penilaian.
OPD yang terlibat dalam kegiatan ini, terdiri dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin), Dinas Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) dan beberapa OPD yang terlibat dari balik layar. “Jadi, ada beberapa OPD yang berkolaborasi hingga PPABK ini bisa terlaksana dengan sukses di Pasar Sentral,” ungkap Kepala Dinas Perdagin Kota Gorontalo, Haryono Suronoto.
Dalam menyukseskan PPABK ini, OPD dibagi tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing. Dikes dan Puskesmas Limba UI melakukan pelayanan kesehatan gratis dan esinfeksi Leptospirosis, Dinas Pangan mengecek pangan segar, desinfeksi sampah oleh DLH, dan Dinsos memberikan bantuan sosial. Selanjutnya, Dinas Perdagin memperbaiki infrastruktur, seperti saluran, renovasi lantai di Pasar Ikan dan pembuatan sumur suntik yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Lintas OPD juga melaksanakan survei bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Dari 100 sampel, semuanya aman dari boraks dan formalin. Kemudian kami juga melakukan mikrodiologi, dari 6 sampel terdapat 33,33 persen yang TMS (Tidak memenuhi syarat) lantaran mengandung bakteri e.koli,” ungkap Haryono.
Di hubungi terpisah, Kepala Bapppeda Kota Gorontalo, Meydi N. Silangen menambahkan bahwa dalam program PPABK ini, pihaknya memiliki peran strategis untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutannya. dalam dokumen perencanaan daerah dan koordinasi lintas sektor. Diharapkan, kegiatan PPABK dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, karena banyak memberikan manfaat kepada warga masyarakat.
Sementara itu, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi (Infokom) BPOM Gorontalo, Muindar mengungkapkan, PPABK telah dilaksanakan sejak 2024 di dua pasar yang ada di Gorontalo. “Ada dua pasar yang diintervensi, yakni sentral dengan rabu. Setelah intervensi, kita melakukan pelatihan kader, sosialisasi keamanan pangan kepada komunitas pasar, kampanye kemanan pangan di pasar. Semua kegiatan itu, kami melibatkan penjual maupun pengunjung,” ungkap Muindar.
“Dalam melaksanakan kegiatan ini, kami berkolaborasi dengan stake holder yang ada, dan kami sangat bersyukur dukungan dari OPD terkait di Pemkot Gorontalo sangat luar biasa, bahkan juga mendapat support dari para pimpinan daerah,” ungkap Muindar. Atas dukungan yang diberikan, lanjut Muindar, berdasarkan verifikasi pusat, Pasar Sentral terpilih 5 besar di Indonesia tengah dalam program ini. (Rls)