Bogor, 12 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memastikan kesiapan penuh infrastruktur dan pengamanan lalu lintas di Jalan Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi). Hal ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat di wilayah Ciawi, Bogor, dan Sukabumi menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Menteri
Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa seluruh infrastruktur, baik
jalan tol maupun jalan nasional, wajib berfungsi optimal sepanjang periode
pelayanan Nataru guna menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
“Jalur nasional
dan tol harus beroperasi lancar agar mobilitas masyarakat terjaga. Seluruh
langkah strategis sudah disiapkan dan tinggal dijalankan sesuai rencana,” tegas
Menteri Dody.
Sebagai akses
penting menuju kawasan wisata dan permukiman di Bogor Selatan hingga Sukabumi,
Tol Bocimi diprediksi akan menjadi titik konsentrasi kepadatan lalu lintas.
Saat ini, Tol Bocimi memiliki panjang operasional 26,40kilometer yang terdiri
dari Seksi 1 Ciawi–Cigombong (15,35 km) dan Seksi 2
Cigombong–Cibadak/Parungkuda (11,05 km).
Direktur Utama
PT Trans Jabar Toll, Abdul Hakim Supriyadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah
memperkuat pengaturan lalu lintas dan pengawasan lapangan.
“Posko Nataru
di Gerbang Tol Parungkuda berfungsi sebagai pusat koordinasi, pengawasan lalu
lintas, dan manajemen insiden. Petugas juga ditempatkan di titik rawan
kepadatan untuk mempercepat penanganan kondisi lapangan,” ujar Abdul Hakim di
Bogor, Kamis (11/12/2025).
PT Trans Jabar
Toll memproyeksikan volume lalu lintas di gerbang utama Parungkuda akan
mencapai angka 35.000 hingga 40.000 kendaraan selama periode libur akhir tahun
ini. Mengingat posisi Gerbang Tol Parungkuda yang berdekatan dengan titik
kemacetan Pasar Cibadak, koordinasi intensif dilakukan bersama Korlantas Polri.
Rekayasa lalu lintas telah disiapkan bersama Korlantas Polri untuk mengurai
potensi kemacetan di area keluar gerbang tol yang berbatasan dengan pasar.
Selain
kelancaran, aspek keselamatan menjadi prioritas utama dengan pemantauan ketat
terhadap Standar Pelayanan Minimum (SPM), yang mencakup kondisi jalan,
aksesibilitas, kecepatan tempuh rata-rata, hingga kesiapan unit pertolongan.
Menghadapi
musim penghujan, Kementerian PU juga menyiagakan tim Disaster Relief Unit (DRU). Tim ini
dilengkapi peralatan penanganan cepat dan material darurat, seperti cold mix untuk penambalan lubang
secara instan demi menjaga kualitas jalan tetap aman dilalui. Seluruh armada
layanan darurat, mulai dari mobil derek, ambulans, hingga kendaraan rescue, juga telah disiagakan.
Pengguna jalan
diimbau untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas dan memanfaatkan kanal resmi
jika mengalami kendala, antara lain bisa menghubungi Call Center 14080 atau hotline
BUJT setempat untuk respons yang lebih cepat.
Program kerja
ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan
ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di VRITIMES









