3MEDIA, GORONTALO – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Gorontalo menerapkan pemungutan retribusi parkir di tepi jalan yang bertujuan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Sedikitnya ada 16 titik yang ditetapkan, yakni Jalan S. Parman, Letjen Suprapto, Sutoyo, MT. Haryono, Imam Bonjol, Wolter Manginsidi, Jaksa Agung Suprapto, Madura, Eks Panjaitan, Sudirman, A. Nadjamudin, Dr. Setia Budi, Patimura, Budi Utomo, Taki Niode, Medi Botutihe dan Jalan Pangeran Hidayat 1.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Gorontalo, Hermanto Saleh melalui Kabid Lalu Lintas dan Angkutan, Rahmanto Idji menjelaskan, setiap jalan yang ada tersebut, tersebar beberapa lokasi atau titik tempat pemungutan retribusi parkir.
“Jadi, bukan satu jalan satu titik parkir,” ujar Rahmanto. Dia menambahkan, untuk saat ini, penerapan kebijakan pemungutan retribusi parkir di tepi jalan akan bertambah hingga total 60 titik.
“Sebelumnya kami telah mensosialisasikan untuk 16 titik dan seiring berjalannya waktu, kami terus memperluas lokasi retribusi parkir sampai di 60 titik yang telah kami survey dan tetapkan,” papar Rahmanto.
Rahmanto menegaskan, setiap juru parkir yang bertugas, diberikan karcis pemungutan retribusi. Jadi, ucap dia, ketika ada yang melakukan pungutan biaya parkir dan tidak memberikan karcis, maka masyarakat bisa untuk melakukan penolakan untuk tidak membayar, karena hal tersebut adalah pungutan liar.
“Jangan sembarangan membayar parkir. Ketika ada yang meminta biaya parkir dan tidak memberikan karcis retribusi, maka masyarakat bisa melakukan penolakan dan melaporkannya kepada kami di Dinas Perhubungan, sehingga bisa kami tindaklanjuti,” ujarnya.
Pada dasarnya, lanjut Rahmmat, untuk penerapan retribusi parkir ini telah diatur dalam peraturan daerah (Perda) Kota Gorontalo nomor 1 tahun 2024 tentang pajak dan retribusi.
“Oleh karena itu, kami berharap agar hal ini bisa mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Kami pun selain melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan parkir, turut mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat, baik itu secara langsung maupun dengan menggunakan baliho yang dipajang disejumlah
tempat di Kota Gorontalo,” pungkasnya. (Rls)