3MEDIA, GORONTALO – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Pemerintah Kota Gorontalo tidak henti-hentinya memperkuat karakter, moral dan agama siswa baik di jenjang pendidikan SD dan SMP.
Program religi yang selama ini dimasifkan Pemerintah Kota Gorontalo, sepertinya belum cukup untuk memperkuat benteng pertahanan moral dan agama siswa SD dan SMP di Kota Gorontalo.
Untuk itu, Pemerintah Kota Gorontalo melakukan cara baru, yakni mewajibkan seluruh siswa muslim baik di tingkat SD dan SMP, untuk menunaikan salat lima waktu dan mengawasinya melalui buku kontrol dari Dinas Pendidikan Kota Gorontalo.
Hal ini seperti disampaikan Penjabat Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid, saat memberikan sambutan pada kegiatan tablik akbar pembacanan shalawat kubra dan zikir rateb siribe, Jumat (18/10/2024) malam.
“Saya sudah memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, untuk mewajibkan seluruh siswa muslim baik di tingkat SD dan SMP, untuk menunaikan shalat lima waktu dengan menggunakan buku kontrol dari Dinas Pendidikan Kota Gorontalo,” kata Ismail.
Program ini, menurut Ismail, sangat penting dan strategis serta memiliki manfaat besar untuk anak-anak. Terlebih, tambah Ismail, Kota Gorontalo adalah ibu kota Provinsi Gorontalo yang menjadi pusat aktivitas seluruh masyarakat dari berbagai daerah, sehingga sangat rentan dengan aksi-aksi kriminallitas.
“Ini harus menjadi perhatian kita semua baik pemerintah daerah dan masyarakat, untuk mencegah aksi kriminalitas baik miras, narkoba dan pelecehan seksual, merajalela di Kota Gorontalo. Sehingga, perlu adanya pelaksanaan program kegiatan keagaaman secara masif,” ujarnya.
Bicara soal aksi kriminalitas, yang kerab menjadi sasaran utama adalah genarasi muda tidak terkecuali siswa SD dan SMP. “Inilah salah satu alasan, kenapa penguatan karakter, moral dan agama bagi siswa SD dan SMP perlu dilakukan,” pungkasnya.(Rls)