3MEDIA, GORONTALO – Di tengah polemik keterlambatan pembayaran upah buruh Mie Gacoan, Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea mengambil langkah berani membayar sebagian gaji pekerja menggunakan uang pribadi senilai Rp61,25 juta.
Jumlah tersebut merupakan setengah dari total tunggakan sebesar Rp122,5 juta yang belum dibayarkan kepada 45 pekerja sejak Desember 2024.
Langkah ini dilakukan setelah berbulan-bulan tak ada kejelasan dari pihak pengelola maupun kontraktor. Bahkan hingga demo kedua digelar, pihak manajemen tak kunjung membuat laporan resmi ke kepolisian, meski sebelumnya berdalih telah menyerahkan dana kepada kontraktor pelaksana.
“Ini uang pribadi saya, bukan dari APBD. Karena saya merasa bertanggung jawab secara moral, bukan formal,” ujar Adhan saat menemui massa aksi.
Tindqkan Adhan ini mencerminkan posisi yang tidak hanya sebagai kepala daerah, tetapi juga Ketua Konfederasi Serikat Pekerja wilayah Gorontalo, yang merasa terpanggil membela hak-hak buruh. Dia menyatakan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap perlakuan kesewenang-wenangan terhadap tenaga kerja lokal.
“Saya bukan orang kaya, tapi saya tidak tega melihat rakyat saya tidak digaji berbulan-bulan. Mereka punya anak dan keluarga yang juga harus makan,” tambahnya.
Selain buruh, vendor lokal seperti toko bangunan di Jalan Palma pun belum menerima pembayaran sekitae Rp700 juta. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Adhan, yang menyebut bahwa keterlambatan pembayaran tidak hanya menyakiti para pekerja, tetapi juga merusak ekosistem ekonomi lokal.
Adhan juga menegaskan, langkah ini bukan berarti pemerintah menyerah, justru menjadi bentuk tekanan moral bagi pihak pengelola untuk segera menyelesaikan tanggung jawabnya.
Adhan mengingatkan bahwa Kota Gorontalo terbuka untuk investasi, tetapi tidak akan mentolerir investor yang datang tanpa membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kalau mau berinvestasi di kota ini, silakan. Tapi jangan rugikan rakyat. Kami butuh pelaku usaha yang punya hati, bukan yang mengabaikan tanggung jawab,” pungkasnya. (Rls)