3MEDIA, GORONTALO – Kelurahan Tanjung Kramat, Kota Gorontalo resmi mewakili Provinsi Gorontalo dalam lomba pangan aman tingkat nasional 2025. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif program Germas Sapa yang dijalankan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Gorontalo sejak 2024.
“Program Germas Sapa ini adalah Gerakan Masyarakat Sehat Sadar Pangan Aman. Ada tiga sasarannya. Yaitu, kelurahan pangan aman, sekolah jajanan anak sekolah aman, dan pasar pangan aman berbasis komunitas,” jelas Plt. Kepala BBPOM Gorontalo, Stepanus Simon Sesa, Rabu (30/7/2025). Ia menambahkan, program ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat yang dikawal ketat oleh kader keamanan pangan di setiap lokasi
“Kita bentuk tim keamanan pangan di kelurahan, sekolah, dan pasar. Kemudian mereka ini membentuk kader-kader yang akan melakukan edukasi ke komunitas,” terangnya. Hasil kerja keras ini membuahkan hasil membanggakan, lima perwakilan dari Gorontalo lolos verifikasi pusat dan mengikuti tahapan wawancara nasional.
“Alhamdulillah, ini satu-satunya provinsi yang meloloskan lima perwakilan di lomba ini secara nasional. Lomba ini sebenarnya hanya penyemangat. Yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat bisa memastikan pangan yang dikonsumsi itu aman. Kalau menang, itu bonus,” tambah Stepanus.
Sementara itu, Lurah Tanjung Kramat, Djisman Arbie Muindar, turut menjelaskan bahwa keberhasilan wilayahnya masuk dalam lomba pangan aman nasional, tak lepas dari dukungan kader serta kolaborasi lintas sektor.
“Kader-kader masyarakat mereka dibentuk lewat SK lurah dan didukung oleh dinas terkait, seperti dinas kesehatan, dinas pendidikan, pertanian, pangan, sosial, dan lingkungan hidup,” tuturnya.
Djisman juga mengungkapkan bahwa dalam sesi wawancara nasional, pertanyaan paling banyak menyoroti isu stunting dan kesehatan pangan. “Alhamdulillah, untuk tahun 2025 ini Kelurahan Tanjung Kramat nol kasus stunting. Tidak ada lagi,” tegasnya.
Wawancara yang berlangsung selama satu setengah jam itu melibatkan enam kementerian. Masing-masing kader maupun pejabat lokal diberi waktu untuk memaparkan kondisi dan hasil kerja di lapangan. Kini, seluruh proses telah rampung dan Gorontalo tinggal menunggu hasil. (Rls)