3MEDIA, GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea mengajak seluruh masyarakat menjadikan kegiatan STQH bukan hanya sebagai ajang seremonial, tetapi sebagai gerakan budaya Qur’ani yang berkelanjutan dan membumi di seluruh lapisan masyarakat, ini diungkapkan Adhan pada penutupan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-28 tingkat Kota Gorontalo.
Adhan menyebut, STQH memiliki dimensi lebih dari sekadar kompetisi. Bukan cuma itu, kegiatan itu, juga bisa menjadi instrumen strategis untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya ajaran Al-Qur’an dan Hadits sebagai pondasi moral dan spiritual masyarakat.
“STQH ini bukan sekadar lomba atau acara tahunan. Ini adalah sarana untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan. Maka budaya membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur’an harus terus digelorakan di rumah, di sekolah, di masjid, bahkan di lingkungan kerja,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan STQH seharusnya tidak hanya dinilai dari sisi teknis pelaksanaan, tetapi dari sejauh mana kegiatan ini mampu membentuk karakter masyarakat yang religius dan berakhlak.
Untuk itu, lanjit dia, pihaknya akan terus mendukung pengembangan program-program keagamaan seperti rema muda masjid dan kegiatan khatam Qur’an raya sebagai bagian dari gerakan syiar Islam yang berkesinambungan di Serambi Madinah.
“Jika suasana religius seperti ini dapat kita pelihara dan tumbuhkan, saya yakin Serambi Madinah akan dikenal tidak hanya karena prestasinya, tetapi juga karena masyarakatnya yang berakhlak dan bermoral tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adhan mengajak seluruh pemangku kepentingan, seperti tokoh agama, pendidik, pengurus masjid, hingga aparatur pemerintah untuk berperan aktif dalam memperkuat budaya Qur’ani di tengah masyarakat.
“Predikat ‘Gorontalo sebagai Serambi Madinah’ bukan hanya simbol atau julukan semata. Kita harus buktikan maknanya lewat kehidupan sehari-hari—dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, membangun masyarakat yang rukun, religius, dan berakhlak mulia,” tutupnya. (Rls)