3MEDIA, GORONTALO – Pemerintah Kota Gorontalo menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026, Senin (21/04/2025). Dilangsungkan di Gedung Banthayo Lo Yiladia (BLY), agenda rutin tiap tahun ini, dibuka secara resmi oleh Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea dan dihadiri oleh seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Gorontalo.
Dalam sambutannya, Adhan menegaskan RKPD yang disusun harus secara terencana, rasional, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. “Saya minta seluruh jajaran, dalam menyusun rencana kerja pemerintah daerah, harus rasional dan benar-benar bisa dilaksanakan. Jangan hanya membuat dokumen yang penuh mimpi atau hanya sekadar untuk menghabiskan anggaran,” tegas Adhan.
Lebih lanjut, Adhan menekankan bahwa pembangunan daerah tidak boleh sekadar formalitas. Menurutnya, setiap program yang dirancang harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan mendukung pertumbuhan daerah. “RKPD ini bukan sekadar dokumen biasa. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut nasib Kota Gorontalo ke depan. Jadi kita harus serius, tidak boleh asal-asalan,” sambung Adhan.
Ia juga menguraikan arah kebijakan RKPD tahun 2026, yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penguatan infrastruktur, serta pengembangan digitalisasi untuk mendukung Kota Gorontalo sebagai kota jasa yang religius.
“Ada beberapa isu strategis yang wajib kita perhatikan, seperti masih rendahnya kualitas SDM di sektor jasa dan ekonomi kreatif, ketimpangan akses pendidikan dan kesehatan, keterbatasan infrastruktur fisik dan digital, lemahnya integrasi nilai-nilai religius, serta tingginya angka kemiskinan dan pengangguran,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Adhan juga mengingatkan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan. Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid juga menegaskan pentingnya efisiensi dalam penganggaran.
“Strategi penganggaran akan kita perbaiki, dengan memastikan bahwa setiap penggunaan anggaran betul-betul memberikan output nyata. Kolaborasi OPD dengan masyarakat dan dunia usaha juga akan terus ditingkatkan,” jelas Ismail.
Ia juga menggarisbawahi bahwa program prioritas Kota Gorontalo tetap berfokus pada penanganan sampah, banjir, pembangunan infrastruktur ekonomi, peningkatan PAD, serta pemberdayaan masyarakat. “Dengan keterbatasan anggaran, kita dituntut untuk lebih kreatif dan efektif dalam menjalankan program-program pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Rls)